Beberapa waktu lalu, seorang pendeta berinisial JR mengirim sebuah
Artikel ke email saya. Dalam Artikel itu beliau menceritakan pengalaman seorang
pria Muslim bernama Ardiansyah, bagaimana pria itu berpindah agama setelah
mengalami kejadian luar biasa di bawah alam sadarnya. Pria yang tadinya
beragama Islam fanatik dan sangat anti pada non Muslim langsung menjadi Kristen
setelah berjumpa Yesus dalam mati surinya. Ada empat poin dari pengalaman pria
ini yang perlu untuk dijawab. Pada poin kelima dia mengutip beberapa ayat
al-Qur’an dan Hadits.
1. Masalah
kekerasan yang dilakukan sebagian ummat Islam
Islam saat ini sedang disorot oleh masyarakat dunia karena banyak
tindakan-tindakan brutal dan bom bunuh diri yang dilakukan oleh ummat Islam itu
sendiri. Tindakan ini menyebabkan banyak nyawa yang melayang dan banyak
kerugian yang diderita. Mereka melakukan semua itu dengan alasan jihad fi
sabilillah. Mari kita simak apa kata al-Qur'an. Dalam surat al-Maidah 5:32
dikatakan.
Oleh karena itu Kami tetapkan hukum atas Bani Israil, bahwa:
Barang siapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu membunuh orang
lain atau berbuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya.
Ayat diatas khitoban untuk Bani Israil tapi itu berlaku untuk
seluruh manusia, sebab tidak ada ayat lain yang menasakhkannya. Dalam Islam
membunuh seorang manusia yang tidak bersalah sama artinya dengan membunuh
manusia seluruhnya. Tidak peduli apa yang dia bunuh itu muslim atau non muslim.
Yang jelas sipelaku telah melakukan dosa besar. Dalam Islam membunuh memang
dibenarkan, tapi harus ada alasan yang tepat. Didalam surat al-An'am 6:151
dikatakan.
Janganlah kamu membunuh jiwa yang
diharamkan oleh Allah melainkan dengan sebab yang benar.
Sebab yang dimaksud pada ayat diatas adalah karena qishash.
Misalnya jika seseorang telah melakukan pembunuhan terhadap orang lain, maka
dalam Islam pembunuh tersebut boleh dibunuh. Atau boleh juga membunuh orang
yang beragama diluar Islam ketika dalam peperangan. Dan itupun ada
aturan-aturan tertentu. Tidak boleh membunuh sembarangan. Yang boleh dibunuh
hanya mereka yang ikut berperang dan dianggap membahayakan. Bagi wanita-wanita,
anak-anak, orang-orang tua mereka semua tidak boleh dibunuh, kecuali jika
memang mereka ikut berperang dibarisan lawan. Dalam perang juga tidak
dibenarkan menghancurkan rumah-rumah milik lawan kecuali karena terpaksa, tidak
boleh menebang pohon, membunuh binatang ternak, menghancurkan tanam-tanaman
dll. Semua ada aturannya.
Bagaimana dengan ummat muslim yang melakukan bom bunuh diri?
Seperti di gedung WTC misalnya pada 11 September 2001 lalu. Di Bali, Hotel JW
Marriot, Ritz Carlton dll. Apakah tindakan mereka itu mengikuti prosedur?
Jawabannya tidak. Syarat pertama membunuh orang diluar Islam itu harus dalam
suasana peperangan, sementara mereka melakukannya bukan dalam suasana itu.
Mereka juga membunuh anak-anak, wanita, orang tua yang tidak tau apa-apa.
Mereka melakukan banyak pelanggaran.
Begitu juga dengan tindakan yang dilakukan oleh Andryansah dkk
dalam cerita Bapak yang telah saya baca. Mereka menghancurkan toko milik orang
Kristen. Dengan alasan apa? Apa karena mereka beragama Kristen? Di ayat mana
dalam al-Qur'an mengatakan semua orang kristen itu harus dibunuh? Tidak ada.
Membunuh seseorang itu harus dengan alasan yang benar. Hanya karena mereka
orang kafir, itu tidak cukup menjadi alasan untuk membunuh. Ummat Islam tidak
berhak memaksa orang lain untuk memeluk agama Islam. Dalam al-Qur'an surat
al-Baqarah 2:256 menyebutkan.
Tidak ada paksaan dalam memasuki
agama Islam.
Islam memang menganjurkan agar mengajak non muslim untuk masuk Islam.
Tapi bukan dengan cara memaksa, sehingga harus menghancurkan toko mereka
segala. Didalam surat an-Nahal 16:125 dikatakan.
Ajaklah manusia kejalan Tuhanmu
dengan hikmah dan pelajaran yang baik. Dan bantahlah mereka dengan cara yang
baik.
Selanjutnya dalam surat al-'Ankabut 29:46 mengatakan:
Dan janganlah kamu berdebat
dengan Ahli Kitab (Yahudi dan Kristen) melainkan dengan cara yang paling baik.
Kecuali dengan orang-orang yang zhalim diantara mereka.
Jadi dalam Islam aturan telah dibuat sejelas-jelasnya. Karena itu
saya katakan, bahwa tindakan dari saudara Andryansah cs adalah perbuatan yang
bertentangan dengan al-Qur'an dan Hadits. Jika kita ungkap lembaran sejarah,
pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota makkah) di bulan Ramadhan tahun 8
hijriyah. 10.000 Orang muslim datang serentak memasuki kota makkah. Andai Islam
agama brutal, kenapa Muhammad tidak menyuruh ummatnya untuk menghancurkan semua
rumah-rumah orang kafir di makkah. Kenapa tidak dibunuh saja orang-orang kafir
disana yang jumlahnya hanya sekian ratus orang. Ketika itu tidak ada bangunan
yang hancur. Korban nyawa hanya 28 orang. 24 dari bangsa Quroisy dan 4 dari
suku Hudzail. Mereka tewas karena mereka mengadakan perlawanan pada pasukan
muslim yang dipimpin oleh Khalid bin Walid.
Untuk itu saya berharap agar setiap orang bisa membedakan antara
agama dan ummatnya. Tindakan ummat belum tentu sesuai dengan aturan agamanya.
Jadi tentang keburutalan yang terlihat selama ini, itu bukan kesalahan Islam
tapi ummatnyalah yang salah. Mereka salah mengerti tentang Islam.
Saya mengenal agama Kristen dengan ajaran kasihnya. Dalam ajaran
Matius 5:39-41 dikatakan.
Tetapi Aku berkata kepadamu:
janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapapun
yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu. Dan kepada
orang yang hendak mengadukan engkau karena mengingini bajumu, serahkanlah juha
jubahmu. Dan siapa pun yang memaksa engkau berjalan satu mil, berjalanlah
bersama dia sejauh dua mil.
Suatu ajaran yang bagus. Tapi bagaimana dengan Hitler? Semua orang
mengenal dia. Dia beragama Kristen dan telah membunuh 6 juta orang Yahudi.
Bagaimana dengan Musolini yang juga membunuh dan menyiksa ribuan orang.
Bagaimana dengan mantan presiden Amerika Serikat George W Bush. Dia telah menghancurkan
sebuah negeri, negeri Afghanistan hanya untuk mencari seorang Osama bin Laden
yang dituduh sebagai otak peristiwa 11 September.
Dia telah membunuh ribuan orang, merusak banyak bangunan. Dengan
alasan apa dia melakukan itu? Ribuan rakyat sipil yang jadi korban. Mereka
tidak tau apa-apa, mereka tidak mengenal politik, mereka tidak mengerti perang.
Lalu kenapa mereka harus digempur? Mereka hanya masyarakat biasa yang bekerja
demi untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Mereka bukan orang berbahaya, tapi
mereka menjadi korban keburutalan pasukan Amerika. Yang jadi pertanyaan,
"kenapa media tidak menjadikan Bush sebagai teroris nomor satu?"
Jika kita menjadikan tindakan ummat menjadi cerminan bagi
agamanya, maka tentu kita harus akui bahwa agama Kristen adalah agama lebih
brutal lagi. Tapi saya yakin, orang Kristen pasti tidak setuju itu. Mereka
pasti mengatakan, tindakan Hitler, Musolini dan Bush bukanlah bagian dari
ajaran Bible. Begitu juga dengan Islam. Tindak keburutalan pelaku bom bunuh
diri bukanlah bagian dari ajaran al-Qur'an. Untuk lebih jelasnya silahkan buka
artikel saya pada Teroris dan Islam.
2. Ayat Kursi yang digunakan
mengusir Jin
Ayat Kursi adalah salah satu ayat al-Qur'an yang terdapat didalam
surat al-Baqarah 2:255. Ada banyak keterangan dijumpai dalam hadits yang
menyatakan keistimewaan ini. Termasuk salah satunya untuk menjaga diri dari
kejahatan jin atau setan.
Dalam satu kisah antara Abu
Hurairah dan setan yang mencuri harta zakat. Disebutkan bahwa setan tersebut
berkata: "Biar aku mengajarimu beberapa kalimat yang Allah akan memberimu
manfaat dengan kalimat itu. Jika engkau berangkat tidur bacalah ayat kursi.
Dengan demikian akan selalu ada penjaga dari Allah untukmu dan setan tidak akan
mendekatimu sampai pagi" Ketika Abu Hurairah menceritakannya kepada
Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam beliau bersabda: "Sungguh dia
jujur, padahal dia banyak berdusta" (HR. al-Bukhori no. 2187)
Dalam riawat lain dijelaskan.
Dari Ubay bin Ka'ab RA bahwa jin
berkata: "Barang siapa yang membaca ayat kursi ketika sore, ia akan
dilindungi dari kami sampai pagi. Barang siapa membacanya ketika pagi, ia akan
dilindungi sampai sore" (HR. ath-Thabrani no. 541, al-Bani mengatakan sanadnya bagus)
Dalam hadits diatas dinyatakan bahwa dengan membaca ayat kursi
kita akan dapat perlindungan. Tapi perlu dicatat, dalam keyakinan Islam segala
sesuatu terjadi atas kehendak Allah. Sekuat apapun kita berusaha untuk bisa
memperoleh sesuatu, jika Allah tidak menghendaki maka semua akan hampa. Dalam
hadist diatas dinyatakan dengan membaca ayat kursi kita bisa terlindungi dari
setan dan jin. Sudah banyak yang membuktikan. Tapi apakah semua? Tidak. Ada
orang yang membaca ayat kursi tapi jin dan setan masih selalu mengganggu dia.
Ini mungkin bisa jadi karena bacaan dia kurang bagus, atau barangkali karena
keyakinan dia masih kurang. Dia tidak yakin seratus persen bahwa Allah akan
melindungi dia berkat bacaan tersebut. Kekurang yakinan itu membuat Allah belum
berkehendak melindungi dia. Sebab Allah pernah berfirman dalam hadits kudsi.
Dari Abu Hurairah RA
berkata: Bersabda Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: "Allah
Yang Maha Agung berfirman: Aku berada dalam sangkaan hamba-Ku tantang Aku...." (HR. Bukhori, Muslim, Ibnu
Majah, at-Tirmizi dan Ahmad)
Apa pun alasannya, kesimpulannya hanya satu. Allah belum
menghendaki keinginan dia terpenuhi. Mungkin ada komentar lain dari seseorang.
Ketika dia membaca dalam hadits bahwa ayat kursi itu dapat melindungi diri dari
setan dan jin. Setelah dia mencoba, ternyata dia masih tetap diganggu. Maka dia
berkata: Berarti hadits-hadits yang saya baca itu bohong.
Jawabannya sederhana saja. Kita mendengar bahwa setiap dokter dan
para ahli kesehatan sependapat bahwa promag itu adalah obat sakit mag.
Hal ini sudah dites di laboratorium dan sudah banyak yang membuktikannya. Tapi
ada seseorang yang sudah menderita penyakit mag selama bertahun-tahun. Dia
sudah meminum promag entah berapa lusin, tapi penyakitnya masih tak
sembuh-sembuh dan bahkan penyakit itu yang membawa dia mati. Jika promag tidak
mampu menyembuhkan dia apa itu berarti para dokter dan ahli kesehatan itu
bohong? Tentu tidak.
Begitu juga dengan hadits diatas. Membaca ayat kursi itu cuma
usaha sedang yang menentukan adalah Allah. Jika setelah membaca ayat kursi jin
atau setannya pergi, berarti Allah mengehendaki mereka pergi. Namun jika
sebaliknya berarti Allah tidak menginginkan mereka pergi.
3. Mati suri dan pertemuan dengan
Yesus
Andryansah dalam menceritakan pengalamannya mengatakan bahwa
ruhnya telah keluar dari tubuhnya. Itu menandakan bahwa dia telah mati.
Kemudian dia jumpa dengan Yesus dan Yesus mengembalikan ruh miliknya sehingga
dia kembali hidup. Pengalaman menarik, tapi menurut saya dia salah dalam
menyimpulkan cerita itu.
Sebenarnya dia masih hidup dan belum pernah mati. Dia sendiri
mengakui bahwa hampir dua minggu dia dalam keadaan koma diruang ICU. Koma tidak
berarti mati. Dan seandainya dia sudah mati tentu ketika hidup kembali dia
sudah pasti berada didalam kubur. Sebab mayat seorang muslim tidak mungkin
dibiarkan untuk tidak dikremasi sampai dua minggu. Paling lama hanya satu malam
dia dibiarkan terbaring kemudian besoknya dia akan dikremasi dan dikubur. Dua
minggu kemudian dia pasti sudah membusuk didalam kubur. Jika ketika itu Andryansah
hidup kembali, tentu sudah tidak masuk akal. Karena itu saya menyimpulkan dia
belum pernah mati.
Lagi pula bila kita periksa apa kata Injil dalam Lukas 20:36 bahwa
orang yang bangkit dari kematian dia tidak akan mati lagi. Ini menunjukkan
bahwa mati cuma sekali. Seandainya Andryansah sudah mati dan kembali bangkit,
tentu dia nanti tidak akan mati lagi. Saya tidak yakin. Saya percaya bahwa
besok pada waktunya dia akan mati dengan kematian yang sesungguhnya.
Andryansah memiliki pengalaman luar biasa pasca kecelakaan yang
dia alami. Atau tepatnya saat dia dalam keadaan koma. Bahasa paling tepat untuk
menjelaskan pengalaman dia itu adalah mati suri. Dia mengalami mati suri, bukan
mati yang sesungguhnya. Dalam ilmu medis mati suri ini dikenal dengan Near
Death Experience.
Banyak para dokter atau orang-orang lain yang tidak percaya hal
ini. Tapi saya bukan bagian dari mereka. Saya percaya mati suri itu ada. Saya
juga percaya Andryansah memang mengalaminya. Mati suri adalah sebuah pengalaman
ghaib. Kami dalam Islam meyakini hal-hal yang ghaib. Al-Qura’an dalam al-Baqarah
2:3.
(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib, mendirikan shalat
dan menafkahkan sebagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka.
Pengalaman ghaib dengan mati suri ini bisa saja terjadi atas
kehendak Allah. Saya tidak memungkirinya. Namun perlu diingat bahwa sudah
banyak orang yang mengalami hal seperti ini. Ketika itu terjadi mereka memiliki
pengalaman yang berbeda-beda. Ada yang jumpa dengan Muhammad, ruh orang dulu,
Yesus, malaikat dll. Bahkan ada yang sampai melihat sorga dan neraka. Ada orang
yang setelah mengalami itu imannya dalam Islam semakin kuat. Ada juga yang
beragama kristen yang iman dalam kekristenannya bertambah setelah mengalami
itu. Ada yang berpindah agama seperti Andryansah dll.
Dikarenakan pengalaman setiap orang ketika mati suri itu selalu
berbeda-beda, maka menurut saya apa yang dialami ketika itu masih harus
dibuktikan kebenarannya. Tidak harus diyakini langsung seratus persen. Jika
misalnya si A ketika mengalami mati suri dia melihat Yesus datang menemui dia
dan mengaku sebagai Tuhan. Sedang si B ketika mengalami hal yang sama dia
berjumpa dengan Muhammad dan Muhammad mengatakan bahwa Tuhan hanya Allah sedang
Yesus hanya seorang Nabi. Kedua pengalaman ini saling bertolak belakang. Mana
yang harus kita yakini? Sebagai orang yang logis tentu kita harus membuktikan
dulu kedua pengalaman itu baru mempercayai salah satunya.
Menurut saya Andryansah salah karena dia langsung percaya
pada pengalamannya itu tanpa membuktikannya lebih dulu. Dalam pengakuannya,
ketika mati suri dia berjumpa dengan seseorang yang mengaku sebagai Yesus. Apa
dapat dibuktikan kebenarannya? Saya juga bisa datang kepada seseorang dan
mengaku bahwa saya adalah Yesus. Saya bisa memakai jubah, kumis, memanjangkan
jenggot dan mengatakan saya Tuhan Yesus. Andryansah menyaksikan pengalamannya
dalam alam ghaib. Untuk kealam sana tentu saya tidak bisa masuk. Tapi bagaimana
dengan iblis? Dia makhluk ghaib, tentu dia juga bisa masuk kealam ghaib. Dalam
pengalaman ghaib Adryansyah itu bisa saja yang dijumpai adalah iblis yang
menyamar sebagai Yesus. Sebab menurut Paulus dalam 2 Korintus 11:14 Iblis pun
bisa menyamar sebagai malaikat terang.
Jadi Iblis sebagai musuh utama bagi manusia bisa menyamar menjadi
makhluk lain demi untuk menyesatkan ummat. Dia bisa seperti malaikat, pura-pura
baik, banyak senyum, ramah, bersifat pemaaf, tapi dibalik itu dia punya tujuan
jahat. Okelah, mungkin dia tidak bisa menyamar menyerupai wajah asli Yesus
karena Yesus seseorang yang sangat unik dan mulia. Sama halnya seperti Muhammad
dalam kepercayaan ummat Islam. Iblis tidak akan pernah bisa menyamakan diri
dengan beliau.
Tapi yang jadi masalah apakah orang-orang kristen kenal bagaimana
wajah asli Yesus? Tidak kan. Saya melihat di dinding-dinding, di buku-buku yang
berbau kristen poster Yesus selalu berubah. Apakah Yesus memiliki banyak wajah?
Saya rasa tidak. Setiap pelukis selalu menggambarkan wajah Yesus sesuai
imajinasinya. Maka jika sepuluh pelukis yang menggambar, akan ada sepuluh wajah
Yesus yang tercipta. Perlu diketahui, tidak ada seorang pelukis pun dizaman
Yesus yang melukis wajah Yesus dan mengabadikannya. Jadi menurut saya, semua
wajah-wajah Yesus dalam lukisan sekarang tidak ada yang satu pun yang bisa
dipertanggung jawabkan. Selanjutnya jika ditanya orang kristen bagaimana wajah
Yesus, banyak diantara mereka membayangkan Yesus seperti Jeffrey Hunter dalam
film King of Kings. Itu bukan wajah Yesus. Semua wajah-wajah itu adalah bohong.
Jadi karena tidak ada yang mengenal wajah asli Yesus, maka saya berpendapat
wajah dalam pengalaman Andryansah itu masih perlu dipertanyakan. Apakah dia
Yesus atau Iblis yang mengaku sebagai Yesus. Sebab Andryansah sendiri tidak
kenal wajah asli Yesus.
4. Agama sebelum nabi Muhammad
Andryansah mengatakan, bagaimana mungkin nabi-nabi sebelum
Muhammad bisa disebut Islam padahal mereka sekalipun tidak pernah mengucapkan
syahadat?
Syahadat adalah ucapan, kesaksian dan pernyataan seorang ummat
ketika dia masuk agama Islam. Ini menjadi rukun Islam yang pertama. Seorang
nabi tidak perlu mengucapkan 2 kalimat syahadat, sebab ketika dia sudah
mengakui bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan Yang Esa dia sudah Islam. Dia
seorang nabi dan bisa menerima ajaran Allah langsung dari Allah atau melalui
malaikat Jibril. Ucapan syahadat itu hanya untuk ummat ketika masuk Islam.
Timbul pertanyaan lain, bagaimana dengan ummat nabi-nabi
sebelumnya? Apakah mereka juga Islam? Jawabannya iya. Jika mereka menerima
ajaran nabi-nabi mereka berarti mereka Islam. Lalu bagaimana dengan ucapan
syahadat? Apa mereka juga bersyahadat? Ya tentu. Mereka juga bersyahadat. Tapi
syahadat mereka berbeda dengan ummat Muhammad.
Jika syahadat ummat Muhammad adalah bersaksi bahwa tidak ada Tuhan
selain Allah dan Muhammad utusan Allah maka syahadat ummat nabi Isa adalah
bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Isa utusan Allah. Syahadat
ummat nabi Isa ini ada tertulis dalam Injil. Periksa Yoh 17:3.
Inilah hidup yang kekal itu,
yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal
Yesus Kristus yang telah Engkau utus.
Syahadat kepada para nabi itu berbeda-beda. Tergantung siapa
nabinya. Jadi, inti dari syahadat itu adalah mengakui bahwa Allah itu Esa dan
mengakui nabi kita adalah utusan Allah. Pertanyaan selanjutnya, apakah setelah
mengucapkan syahadat kita sudah Islam?
Islam termasuk agama monotheisme. Secara bahasa Islam itu berarti
berserah diri, bersumber dari akar kata "ASLAMA-YUSLIMU-ISLAMAN".
Isim fa'il dari kalimat ini adalah "MUSLIMUN". Kata ini banyak
diucapkan dalam al-Qur'an. Dua diantaranya ada didalam surat Ali Imron 3:64 dan
surat al-Ankabut 29:46. Kata Muslimun pada akhir kedua ayat ini berarti
berserah diri. Ini menunjukkan bahwa Islam secara bahasa adalah agama
penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, hanya
kepada Allah. Jadi siapapun yang berserah diri kepada Allah berarti dia Islam.
Perlu dicatat, para nabi yang hidup sebelum Muhammad juga para
ummat-ummat mereka yang patuh, semuanya hanya berserah kepada Allah. Berserah dalam
pengertian bahwa mereka mengakui, semua yang mereka lakukan itu adalah atas
kehendak Allah semata. Mereka tidak bisa melakukan apapun tanpa Allah. Karena
mereka hanya berserah kepada Allah maka mereka disebut Islam atau muslim.
Termasuk Yesus (Isa al-Masih). Beliau juga Islam.
Ada banyak bukti di dalam injil yang menyatakan bahwa apapun yang
dilakukan oleh Yesus bukanlah karena keinginan atau kekuatannya sendiri,
melainkan Allah yang berperan dibalik semua itu. Ini pengakuan dari Yesus
sendiri. Dari banyak bukti yang ada satu diantaranya tertulis dalam Yoh 5:30.
Yesus berkata:
Aku tidak dapat berbuat apa-apa
dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan
penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan
kehendak Dia (Allah) yang mengutus Aku.
Pernyataan Yesus itu cukup jelas bahwa apa pun yang dia lakukan
semua atas kehendak Allah. Inilah keyakinan seorang Muslim. Semua yang terjadi
atas kehendak Allah, karena itu setiap Muslim selalu berserah kepada-Nya. Yesus
juga hanya berserah kepada Allah sebab dia tidak bisa melakukan apapun. Berarti
Yesus seorang Muslim.
Pernyataan yang menyebutkan hanya orang Islam yang masuk surga,
itu benar menurut al-Qur'an. Pernyataan ini ada dalam surat Ali Imran 3:19.
Sesungguhnya agama disisi Allah
hanyalah Islam.
Jadi, menurut al-Qur'an agama diluar Islam tidaklah agama Allah.
Karena itu semua pemeluknya tidak akan pernah masuk surga. Begitu menurut
al-Qur’an.
5. Menanggapi ayat
al-Qur'an dan Hadist kutipan Andryansah.
-
Maryam 19:19
Ia (Jibril) berkata:
"Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu
seorang anak laki-laki yang suci"
Dalam mengomentari ayat ini Andryansah mengatakan bahwa
hanya Isa (Yesus) anak Maryam yang akan langsung masuk surga karena dia suci.
Saya jadi heran dari mana sumber dia mendapatkan tafsiran itu. Ayat diatas
hanya menceritakan kedatangan malaikat Jibril kepada Maryam untuk menyampaikan
berita tentang nabi Isa yang akan lahir nanti. Ayat itu tidak mengatakan bahwa
hanya Isa yang masuk surga. Saya fikir Andryansah belum memeriksa ayat itu
dengan baik, atau barangkali beliau sendiri yang tidak memahami al-Qur'an.
Isa seorang nabi yang suci itu benar. Kami ummat islam
meyakini bahwa setiap nabi itu suci. Tidak cuma Isa, tapi semuanya. Mereka
semua suci, suci dalam pengertian bahwa mereka tidak punya dosa (ma'sum). Jika
mereka melakukan kesalahan, maka mereka terlebih dahulu mendapat pengampunan.
Karena itu dikatakan mereka tidak punya dosa.
Jadi perlu dicatat, dalam islam semua nabi itu suci dari
dosa. Termasuk Isa dan juga Muhammad. Pernyataan bahwa Muhammad juga ma'sum ada
tertulis didalam surat al-Fath 48:2.
Supaya Allah mangampuni
semua dosamu (Muhammad) yang telah lalu dan yang akan datang. Menyempurnakan
nikmat-Nya atas kamu dan memimpin kamu kejalan yang lurus.
-
Ali Imron 3:45
Ingatlah
ketika Malaikat berkata: "Hai Maryam, sesungguhnya Allah menggembirakan kamu
dengan kalimat dari pada-Nya, namanya al-Masih 'Isa putera Maryam, seorang
terkemuka di dunia dan akhirat dan termasuk dari golongan orang-orang yang
didekatkan.
-
An-Nisa' 4:171
Wahai
Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu
mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya al-Masih Isa putera
Maryam itu adalah utusan Allah dan kalimat-Nya, yang disampaikan kepada Maryam
dan ruh dari pada-Nya. Maka berimanlah kepada Allah dan rasul-Nya, jangan
katakan Tuhan itu tiga, berhentilah itu lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah
adalah Tuhan Yang Esa, Maha Suci Ia dari mempunyai anak. Kepunyaan-Nya apa yang
ada di langit dan di bumi, cukuplah Allah sebagai Pemelihara.
-
Hadits Anas bin Malik hal 72.
Isa
sesungguhnya ruh Allah dan firman-Nya.
-
Al-Anbiya' 21:91
Dan
kisah seorang wanita (Maryam) yang menjaga kehormatannya, maka Kami tiupkan
kepadanya dari pada ruh Kami, Kami jadikan dia dan anaknya tanda kekuasaan
Allah bagi alam semesta.
-
Al-Baqarah 2:253
Dan Kami berikan kepada Isa
putera Maryam beberapa mukjizat dan Kami perkuat ia dengan ruhul qudus.
-
Maryam 19: 17
Maka
ia (Maryam) mengadakan tabir dari mereka, lalu Kami mengutus ruh Kami padanya
dan ia menjelma di hadapannya menjadi manusia yang sempurna.
Kelima ayat al-Qur'an dan satu hadits di atas tampak dalam
masalah yang sama, untuk itu saya akan jelaskan sekaligus. Kalimat yang
dianggap bermasalah pada ayat-ayat dan hadits di atas adalah pernyataan bahwa
Isa (Yesus) adalah ruh Allah dan kalimat Allah. Kata ruh disandarkan kepada
Allah dalam al-Qur'an disebutkan sebanyak 7 kali. 3 di antaranya sudah
disebutkan oleh Andryansah, yaitu dalam an-Nisa' 4:171, al-Anbiya' 21:91 dan
Maryam 19:17. 4 lainnya ada dalam at-Tahrim 66:12, Shad 38:72, al-Hijr 15:29
dan as-Sajdah 32:9.
Pada tujuh ayat diatas, 3 ayat diantaranya dikaitkan dengan
nabi Isa (Yesus), 2 ayat dikaitan dengan penciptaan nabi Adam, 1 ayat dikaitkan
dengan kejadian manusia dan 1 ayat menjadi gelar malaikat Jibril. Jika hanya
karena al-Qur'an mengatakan Isa itu ruh Allah lalu anda katakan dia Tuhan, maka
yang berhak menjadi Tuhan tidak cuma Isa. Nabi Adam juga berhak disebut Tuhan,
sebab yang ditiupkan kepada jasad nabi Adam itu juga ruh Allah seperti halnya
yang ditiupkan kerahim Maryam untuk menjadikan Isa. Periksa surat Shad 38:72
dan al-Hijr 15:29. Tidak cuma mereka berdua, akan tetapi setiap manusia juga
bisa disebut Tuhan. Sebab menururut surat as-Sajdah 32:9 ruh yang kita miliki
ini juga adalah ruh Allah. Itu berarti kita juga adalah Allah. Jika semua
manusia adalah Tuhan lantas yang jadi hamba siapa?
Saya berharap kita tidak salah paham dengan istilah ruh Allah
dan kalimat Allah. Ketika al-Qur'an mengatakan Isa ruh Allah, itu tidak berarti
bahwa Isa itu Allah. Jika saya katakan, "Ini motor Udin" apa itu
berarti bahwa motor itu adalah Udin? Tidak kan. Pernyataan, "Motor
Udin" itu berarti bahwa motor yang saya maksud adalah milik Udin. Begitu
juga jika dikatakan ruh Allah, itu berarti bahwa ruh tersebut adalah milik
Allah. Ruh Allah dan Kalimat Allah adalah dua gelar yang diberikan kepada Isa.
Karena dia memiliki keistimewaan, yaitu lahir tanpa melalui pembuahan seperti
layaknya umumnya manusia. Dia diciptakan dengan kalimat Allah, yaitu kalimat
"Kun (jadilah)" Periksa surat Maryam 19:35.
Jadi istilah ruh Allah dan Kalimat Allah yang diberikan
kepada Isa itu tidak berarti menunjukkan bahwa dia adalah Allah. Dalam surat
al-Maidah 5:72 dikatakan.
Sesungguhnya
kafirlah orang yang mengatakan bahwa sesungguhnya Allah adalah al-Masih putera
Maryam.
Pernyataan akhir surat Ali Imron 3:45 yang menyebutkan bahwa
Isa terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang yang di dekatkan
kepada Allah itu benar. Isa adalah nabi Allah yang punya beberapa kelebihan
utama dari nabi lain. Kelebihan beliau paling utama adalah lahir tanpa melalui
pembuahan biologis. Ini merupakan salah satu dari tanda kekuasaan Allah yang
tetap dikenang sepanjang masa. Karena itulah berliau termasuk orang terkemuka
dan didekatkan kepada Allah. Tapi perlu dicatat, orang yang terkemuka dan
didekatkan kepada Allah tidak cuma Isa. Surat Ali Imron 3:45 itu diakhiri kalimat
"Muqorrobiin" isim maf'ul
dalam bentuk jama' muzakkarussalim. Itu berarti orang yang didekatkan kepada
Allah itu banyak sekali. Para nabi, para sahabat, ulama dan orang-orang shaleh.
Mereka semua adalah orang-orang yang didekatkan kepada Allah. Orang yang
terkemuka di dunia dan di akhirat juga tidak cuma Isa. Tidak ada satu ayatpun
di dalam al-Qur'an maupun dalam hadits yang mengatakan bahwa hanya nabi Isa
saja yang mendapat kehormatan itu. Jadi, orang terkemuka di dunia dan akhirat
serta yang didekatkan kepada Allah ada banyak sekali orangnya. Dan nabi Isa
adalah salah seorang dari mereka.
Pernyataan surat al-Baqarah 2:253 bahwa Isa diperkuat dengan
ruhul qudus, itu juga benar. Hal yang sama juga disebutkan pada ayat 87 dari
surat yang sama. Ruhul Qudus maksudnya adalah ruh yang suci. Artinya bahwa ruh
yang tiupkan oleh malaikat Jibril kerahim Maryam itu adalah ruh yang suci. Pada
penafsiran lain, jumhur ulama berpendapat bahwa Ruhul Qudus itu adalah malaikat
Jibril. Apapun itu, sesuai penjelasan sebelumnya bahwa kata ruh tidak bisa
ditafsirkan sama dengan Allah.
Mengenai Maryam 19:17. Kata ruh Kami yang menjelma jadi
manusia sempurna itu adalah malaikat Jibril. Harap jangan salah mengerti. Latar
belakang ayat itu adalah menceritakan kisah Maryam sebelum kejadian nabi Isa.
Ketika Maryam menjauhkan diri dari keluarganya, Allah mengutus malaikat Jibril
(roh Kami) yang menjelma jadi manusia sempurna untuk menginformasikan kelahiran
Isa.
-
Al-Fatihah 1:6
Tunjukilah
kami kejalan yang lurus.
-
Az-Zukhruf 43:63
Dan
tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: "Sesungguhnya aku
datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian
dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan
taatilah aku.
Saya tidak tau kenapa Andryansah mengutip suratal-Fatihah
1:6. Saya tidak menemukan ada masalah di dalamnya. Ayat itu hanya berisi
permintaan seorang Muslim kepada Allah agar ditunjuki kejalan yang lurus.
Mungkin Andryansah menganggap jalan yang lurus itu adalah mengikuti Isa. Sebab
menurut Injil Yohanes 14:6 Isa (Yesus) adalah jalan kebenaran dan kehidupan.
Karena itu dia harus ditaati. Perintah untuk menaati dia telah dia nyatakan
sendiri pada surat az-Zukhruf 43:63. Pernyataan yang sama juga ada dia ucapkan
pada Injil Matius 19:21.
Yesus adalah jalan kebenaran dan kehidupan saya setuju.
Setiap nabi pada masanya adalah jalan kebenaran dan kehidupan. Pada masa nabi
Musa, Musa adalah jalan kebenaran dan kehidupan. Pada masa Yesus, Yesus juga
jalan kebenaran dan kehidupan. Begitu juga ketika nabi Muhammad datang, maka
Muhammad adalah jalan kebenaran dan kehidupan. Karena setiap nabi adalah jalan
kebenaran dan kehidupan maka setiap ummat harus taat dan mengikuti nabinya.
Mengikuti nabi tidak berarti menuntut defenisi ketuhanannya.
Yesus hanya memerintahkan untuk mengikuti dia bukan menyembah dia. Mengikuti
dia, artinya menuruti segala perintahnya.
-
Az-Zukhruf 43:61
Dan
sesungguhnya Isa itu adalah pertanda akan datangnya hari kiamat. Karena itu
janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah-Aku, ini adalah jalan
yang lurus.
Ayat diatas sering digunakan oleh para orientalis sebagai
dalil dari al-Qur'an untuk mengatakan bahwa Isa tau kapan hari kiamat datang.
Ayat tersebut mereka terjemahkan dengan:
Sesungguhnya
dia (Isa) mengetahui akan datangnya kiamat.
Kalimat "La'ilmun"
pada ayat di atas mereka terjemahkan dengan "mengetahui".
Ini jelas terjemahan yang salah. Bahasa arab untuk "mengetahui" adalah "alama".
Jadi jika ayat di atas diterjemahkan seperti yang mereka inginkan maka ayat
tersebut seharusnya berbunyi:
"Innahula'alama
lissa'ati"
Tapi kenyataanya tidak ada satupun qira'ah al-Qur'an yang
bunyinya seperti itu. Jadi terjemahan yang mereka berikan tidak dapat
dipertanggung jawabkan sedikit pun. Al-Qur'an menggunakan kalimat "la'ilmun" bukan "la'alama". "La'alama"
artinya "mengetahui", tapi
kalau sudah "la'ilmun"
artinya menjadi "pengetahuan atau
tanda". Jadi pesan dari surat az-Zukhruf 43:61 di atas adalah
menjelaskan bahwa datangnya nabi Isa (Yesus) nanti menjadi pengetahuan atau
tanda bagi kita akan dekatnya hari kiamat.
Lagi pula apabila para orientalis meyakini bahwa Yesus tau
kapan kiamat itu datang, ini berarti mereka mengingkari apa kata Yesus dalam
Inji Matius 24:36.
Tetapi
tentang hari dan saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di
sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa sendiri."
Artinya tentang hari penghakiman atau hari kiamat tidak ada
yang tau kecuali Allah. Dia sendiripun mengakui tidak mengetahui kapan hari itu
datang.
-
Hadits Ibnu Majah,
Tidak ada Imam Mahdi
kecuali Isa putera Maryam.
Selengkapnya
hadits tersebut berbunyi sbb.
Dari
Anas bin Malik ra bahwa Rarulullah saw bersabda: Tidak bertambah urusan
melainkan semakin sulit, dunia semakin rusak, manusia semakin bakhil dan
tidaklah datang kiamat melainkan atas manusia yang paling jelek. Dan tidak ada
al-Mahdi kecuali Isa bin Maryam. (HR.
Ibnu Majah 2:1341 dan Hakim 4:441-442)
Hadits
di atas juga digunakan oleh orang-orang anti Imam Mahdi untuk menolak
kedatangan Imam Mahdi. Saya ingin paparkan pandangan para ulama mengenai
hadits ini.
Baihaqi,
Hakim, al-Hafizd Ibnu Taimiyah dalam Minhajus Sunnah 8:256, al-Qori dalam
Mirqotul Mafatih 10:183 dan Ibnu Qoyyim dalam Manarul Munif 148 menyatakan
bahwa hadits ini dho’if (lemah). Di dalamnya terdapat Perawi bernama Muhammad
bin Khalid Al-Jundi. Tentang pria ini menurut al-Hafizd Ibnu Hajar dalam
Taqribut Tahdzir 2:157 dan Abu Abdillah Al-Hakim orangnya majhul (tidak dikenal).
Sedangkan al-Azdi berpendapat haditsnya mungkar. Dan menurut Adz-Dzahabi hadits
di atas adalah kabar mungkar. Periksa Mizanul I’tidal 3:535.
Mengenai
hadits ini juga As-Shighoti berpendapat Maudu’. Periksa buku as-Saukani dalam
Fawalidul Majmu’ah 127. Dan seandainya pun hadits ini shoheh seperti kata Imam
Ibnu Katsir itu tidak masalah. Saya setuju ‘Isa bin Maryam itu adalah Imam
Mahdi. Dalam arti Imam Mahdi yang sempurna dan ma’sum seperti kata Abu Abdillah
al-Qurtubi dalam At-Tazdkiroh Fi Ahwalil Mauta wa Unuril Akhirah hal. 817.
Tetapi tidak menutup kemungkinan ada Imam Mahdi yang lain sebelum dia.
Andaikata ‘Isa itu Imam Mahdi itu tidak mengindikasikan bahwa dia Tuhan.
-
Maryam 19:33
Dan
kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari
aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.
-
Ali-Imran 3:55
(Ingatlah),
ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu
kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari
orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas
orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah
kembalimu, lalu Aku memutuskan di antaramu tentang hal-hal yang selalu kamu
berselisih padanya.
Arti dari kedua ayat di atas saya kutip dari al-Qur'an
terjemahan Departemen Agama RI. Kedua ayat itu sering digunakan oleh para orientalis
untuk mendukung pendapat mereka tentang kematian dan kebangkitan Yesus. Menurut
orang-orang Kristen sesuai pemahaman mereka tentang al-Kitab, Yesus telah mati
dan telah dibangkitkan kembali untuk menebus dosa setiap manusia yang percaya.
Saat ini saya tidak ingin membahas bagaimana pemahaman saya dari al-Kitab terkait
masalah penyaliban. Saya hanya akan membahas ayat-ayat al-Qur'an yang telah
dikutip oleh Andryansah dalam pengakuannya.
Pada surat Maryam 19:33 hal yang perlu digaris bawahi adalah
kalimat "wulidtu (aku dilahirkan),
amutu (aku meninggal) dan ub'atsu (aku dibangkitkan)". Berdasarkan
redaksi ayat tersebut para orientalis mengambil kesimpulan bahwa Yesus telah
lahir, telah meninggal dan sudah dibangkitkan kembali. Ini jelas pemahaman yang
salah dan tidak beralasan sama sekali.
Apabila kita merujuk kepada grammar Bahasa Arab, ketiga
kalimat pada ayat di atas ditulis dalam bentuk tenses yang berbeda. Kata "Wulidtu" ditulis dalam bentuk
Past Tense atau masa lalu (Fi'il Madhi Majhul bersumber dari akar kata Walada),
kata "Amutu dan Ub'atsu"
ditulis dalam bentuk Future Tense atau masa akan datang (Fi'il Mudhori' Majhul
dari akar kata Mata dan Ba'atsa). Jadi terjemahan yang paling benar dari ayat
di atas sesuai grammar adalah,
Kesejahteraan
atasku pada hari aku telah dilahirkan, pada hari aku akan dimatikan dan pada
hari aku akan dibangkitkan.
Mengenai surat ali-Imran 3:55, hal yang perlu digaris bawahi
pada ayat ini adalah kalimat "Mutawaffika".
Departemen Agama RI menterjemahkan kalimat ini dengan (menyampaikan kamu kepada
akhir ajalmu). Saya tidak setuju dengan terjemahan ini. Dengan terjemahan
seperti ini akan bisa membuat orang yang kurang memahami al-Qur'an menganggap
bahwa Isa sudah mati. Kalimat "Mutawaffi"
bersumber dari akar kata
"Wafa". "Wafa" memiliki enam arti. Dapat diartikan
dengan menyempurnakan, membayar, mengambil, mengumpulkan, meninggal dan
menepati.
Apabila kita merujuk pada terjemahan al-Qur'an yang biasa
dipakai oleh para pakar muslim taraf internasional, para penterjemah tidak
mengambil kata "meninggal
(die)" untuk menterjemahkan kalimat
"mutawaffi" pada ayat di atas. Saya akan berikan referensinya.
Dalam al-Qur'an terjemahan Sahih International, Muhsin Khan,
Yusuf Ali dan Dr. Ghali kalimat di atas diartikan dengan kata "Take (menganbil atau membawa”).
Pickthall mengartikan dengan "Gather (mengumpulkan) sedang Shakir
mengartikan dengan "Going to
terminate (menghentikan waktu tinggal”). Tidak ada seorangpun di atara para
penterjemahan itu mengartikan dengan kata "meninggal".
Jadi arti yang paling tepat dari surat ali-Imran 3:55 di
atas adalah:
Ingatlah
ketika Allah berfirman: "Hai Isa, sesungguhnya Aku akan mengambil kamu dan
mengangkatmu kepada-Ku...."
Kesimpulannya, kedua ayat di atas tidak menyatakan bahwa
Yesus telah mati dan dibangkitkan. Al-Qur'an surat an-Nisa' 4:158 menjelaskan
bahwa Yesus diangkat oleh Allah kepada-Nya dalam keadaan hidup, dengan tubuh
dan ruh tanpa mengalami mati sebelumnya.
-
An-Nisa' 4:156
Dan
karena kekafiran mereka dan tuduhan mereka atas Maryam dengan kedustaan besar.
Saya
tidak menemukan ada masalah yang perlu dibahas pada ayat ini.